Pertanian dalam Sudut Pandang Generasi Muda

Pertanian dalam Sudut Pandang Generasi Muda

Banyak keluhan, jika bukan kekhawatiran yang terungkap dari pelaku dan pemerhati pertanian maupun aktivis pendamping petani mengenai lahan pertanian yang semakin sempit atau bahkan sudah hilang, dan minat para pemuda desa yang semakin kecil bahkan tidak peduli sama sekali untuk bekerja di sektor pertanian.Di sisi lain, pemerintah mencanangkan upaya merevitalisasi pertanian dengan keyakinan bahwa pertanian memiliki masa depan yang cerah. Tetapi pada kenyataanya generasi muda sekarang banyak yang kurang berminat bekerja maupun belajar dalam bidang pertanian,sebagai contoh peminat fakultas pertanian di beberapa sekolah pertanian semakin menurun.
Hal ini dikarenakan pandangan mereka yang salah. Mereka tidak menyadari posisi pertanian untuk kemajuan suatu negara. Bayangkan tanpa pertanian yang maju dan tentuna SDM yang kurang mendukung perkembangan pertanian suatu negara,maka akan sulit tercipta ketahanan pangan nasional. Kita sebagai generasi muda, haruslah punya pikiran luas tentang prospek pertanian ke depan. Di tangan kitalah nasib bidang pertanian ditentukan. Bangun pertanian Indonesia... Ciptakan stabilitas pangan nasional....

Teknologi Pertanian

Perkembangan teknologi dalam bidang pertanian semakin maju. Kemajuan ini pun tidak disia-siakan,untuk penciptan sistem yang dapat mengatasi masalah pakan ternak. Seperti di daerah Prambanan,untuk mengatasi kesulitan pakan ternak di musim kemarau, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DIY mengembangkan teknologi 'dwifungsi' budidaya jagung. Dengan sistem ini petani bisa mendapatkan hasil panen berupa jagung pipilan kering sekaligus memenuhi kebutuhan hijauan.Sistem ini memang diproyeksikan untuk lahan kering. Di mana petani hanya mengandalkan musim hujan dalam bercocok tanam. Oleh karena itu air yang ada, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Dunia Pertanian



Negara Indonesia adalah negara agraris . Sistem pertanian di negara kita sudah banyak berkembang. Perkembangan sistem pertanian ini merupakan salah satu faktor pendukung ketahanan dan stabilitas pangan di Indonesia. Keanekaragaman hasil pertanian di setiap daerah membuat hasil produksi pertanian lebih bervariasi. Akan tetapi, ada banyak kendala dalam proses perkembangan dan majunya petanian di indonesia. Seperti kebijakan pemerintah kita yang mengimpor beras,itu berpengaruh buruk terhadap pangan lokal seperti beras lokal,sagu,ketela rambat, dan jagung. Akibatnya petani lokal mengalami kerugian. Mereka tidak mampu bersaing dengan produk dari petani luar negri. Untuk itu mahasiswa Fakultas Pertanian UMY melakukan penyuluhan lapangan terkait dengan agar hasil produksi petani lokal bisa setara dengan hasil produksi petani dari luar negri.